"Orang Iban sememangnya master of language kerana mereka pandai menggunakan bahasa di setiap baris ayat, mencipta dan membina puisi dengan cantik, bijak dalam memilih dan menyusun ayat serta mempunyai banyak jenis puisi yang menggunakan penyusunan ayat yang sesuai dengan bunyi seperti yang digunakan dalam poem dan prose Bahasa Inggeris" Prof Derek Freeman, pengkaji bahasa Iban.

Saturday, February 19, 2011

Lirik Lagu Melayu

Min Malik
Ebiet G. Ade

Camelia


Hasnol



Ini adalah antara koleksi lirik lagu yang aku minati dari dulu hingga kini.
Bila terdengar lagu ini dialunkan, terimbas segala memori lalu hehe...

Lagu Ku Untuk Mu- Hasnol
Kehadiran membawa seribu erti
Terasa bagaikan suatu mimpi
Indah mahligai yang kita bina
Impian kini terlaksana sudah
Tiada ku terlintas akan terjadi
Kita kan terpisah jua akhirnya
Sejenak ku terfikir segala
Oh keindahan bersamamu
( 1 )
Kembalilah kasih kepada diriku
Hidupku sepi tanpa kehadiranmu
Dengar rayuanku jeritan batinku
Masih dahagakan kemesraanmu
Hanya kau yang ku cinta tiada kedua
Usah biar ku menderita
Setelah kau pergi tiada kembali
Pilunya tak dapat ku menggambarkan
Abadi kasihku yang amat suci
Biarku yang dalam kegelapan
Dengarlah dendangan laguku untukmu
Suara hati lambang suci murni
Berat saatku dilamun rindu
Setelah lama dikau pergi oh...
Kasihku... oh...
( 2 )
Kembalilah kasih kepada diriku
Hidupku sepi tanpa kehadiranmu
Dengar rayuanku jeritan batinku
Masih dahagakan kemesraanmu
Hanya kau yang ku cinta tiada kedua
Usah biar ku menderita
Setelah kau pergi tiada kembali
Pilunya tak dapat ku menggambarkan
Abadi kasihku yang amat suci
Biarku yang dalam kegelapan
Kasihku... oh...



Lirik Flora Cinta - Min Malik
Benarkah ini ujian lagi
Berombak cuma rasa gundah
Dari sanubari

Tidak percaya pada sengketa
Bisa merubah perjalanan
Yang baru bermula

Biarkan... mendung berarak lesu
Rintik menjadi rindu padamu

( korus )
Setelah hujan pun berhenti
Flora cintaku pun bersemi
Menjadi pepohon tegak merimbun
Bayang kasihmu oh !...

Sempadan cinta pun terbuka
Flora cintaku pun berbunga
Menjadi haruman wangian cinta
Selama-lama...

Andai ada jodoh kita
Tak akan ke mana-mana
Pastikan sempurna harapan bersama

Sempadan kasih bertemu sudah
Takkan merubah perjalanan yang baru bermula
Biarkan mendung berarak lesu
Rintik menjadi rindu padamu ( 2X )



Rindu Padanya- Camelia
Sejak terpandang wajahmu
Hatiku bertanya selalu
Siapa dia mengikat pandanganku

Seringkali dia berlalu
Di hadapan dan menyapaku
Sehingga hatiku seringkali merindu
Tak dapat ku melupakan dirinya
Terbayang wajahmu di mataku

Ingin ku tanya namanya
Tapi hatiku rasa malu
Tak terucapkan walau sepatah kata
Mungkinkah diriku telah dilamun cinta
Oh... hatiku resah selalu

Haruskah aku menyatakan
Perasaanku kepadanya
Mungkinkah dia kini telah berpunya
Getar hati makin terasa
Bila terdengar suara dan bertentang mata
Ku bagaikan bebunga kehujanan
Berkembang mekar
Di setiap ketika

Tidur malamku tak lena
Asyik teringat padanya
Bilakah mentari memancarkan cahaya
Hanyalah dirinya bermain diingatan
Oh...tuhan ku rindu padanya



Berita Kepada Kawan
Artist: Ebiet G. Ade

Perjalanan ini
Terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang


Titip Rindu Buat Ayah
oleh: Ebiet G Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia



Langit Terluka
oleh: Ebiet G Ade

Jala api, lidahnya terjulur menyengat wajah bumi
Awan terbakar, langit berlubang menganga
menyeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah, dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas
Semua karena ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti ho ho ho ho

Jala api, lidahnya berkelit saat ingin kutangkap
Terlampau naif angan-angan yang kurajut
untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin kutanam pepohonan
Mata air kuluahi embun surgawi
Burung-burung kuajari bernyanyi-nyanyi
Kuhapus semua mimpi buruk
dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka ho ho

Bila matahari bangkit dari tidur
aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya
bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa

Bila matahari bangkit dari tidur
aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya hu hu
bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa
Dari jendela kamarku dapat aku dengar
Gemercik suara air kali yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti biarpun langit terluka


Ada Yang Tak Mampu Kulupa
oleh: Ebiet G Ade
Ada yang tak mampu kulupa
bulu lembut di keningmu
yang meremang kala kukecup
dan ketika kusibak rambutmu
Ada yang tak hendak kubuang
serangkaian kenang-kenangan
yang tergambar di gelap malam
dan tersimpan di pucuk daunan
Langit di atas simpang jalan
menemaniku bernyanyi
bagai gejolak pohonan runtuh
bersama gitar bersama sepi
bersama luka dan cinta
aku masih sempat bernyanyi lagi
Ada yang mesti kupikir lagi
melepas dendam dan sakit hati
dan berjuang membendung benci
Tuhan, jagalah tanganku ini


Nyanyian Ombak
oleh: Ebiet G Ade

Kau campakkan dan kau terlantarkan
kembang yang kupersembahkan kepadamu
sepenuh hati
:Kau diamkan bahkan kau tinggalkan
:Aku yang tertegun di dalam rindu,
:di dalam sepi

:Benarkah telah kering kasih sayang di jantungmu
:layaknya musim ini berkaca pada sikapmu?
:Ranting-ranting patah gemertak
:Belalang pun terbang mencari hijau
:Sisi ladangku tak lagi subur
:Untuk tumbuhkan cinta kasihmu

:Kau dengarkan dan coba renungkan
:gelombang di laut nyanyikan rindu
:menikam kalbu

:Benarkah telah kering kasih sayang di jantungmu
:layaknya musim ini berkaca pada sikapmu?
:Ranting-ranting patah gemertak
:Belalang pun terbang mencari hijau
:Sisi ladangku tak lagi subur
:Untuk tumbuhkan cinta kasihmu
Kau dengarkan dan coba renungkan
gelombang di laut nyanyikan rindu
menikam kalbu


Nyanyian Kasmaran
oleh: Ebiet G Ade

Sejak engkau bertemu lelaki bermata lembut
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Kau menyendiri duduk dalam gelap
Bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa

Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
Kau pahat langit dengan angan-angan
Kau ukir malam dengan bayang-bayang

Jangan hanya diam kau simpan dalam duduk termenung
Malam yang kau sapa lewat tanpa jawab

Bersikaplah jujur dan tebuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta
Yang panas bergelora

Barangkali takdir tengah bicara
Ia diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang buatmu

Mengapa harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga

Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan
Keindahan yang tengah engkau genggam

Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu
Dan pandangan matanya khusus buatmu


Wajahku Masih Yang Kemarin
oleh: Ebiet G Ade

Tak pernah aku bermimpi
duduk di atas panggung gemerlap
menyandang gitar dan harmonika
aku mesti bernyanyi
Sorot lampu yang menyilaukan
Ribuan pasang mata menikam
Sudut jantungku rasa bergolak dan
seluruh tubuhku gemetar

Aku berteriak sekerasnya
kupetik gitar secepatnya
kutiup harmonikaku kala nafas terasa lega
Mata pun rapat kupejamkan
terasa hanya sendirian
Bersemangat bicara menumpahkan seluruh
kegalauan yang menggumpal di dada

du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du

Setelah nyanyianku usai
tepuk tangan pun membelah langit
Aku melambung terasa melayang
Rasanya aku tak percaya
Di balik panggung aku berkaca
Wajahku masih yang kemarin
Hanya terasa sepi bergayut
beban yang harus kupikul

Aku berteriak sekerasnya
kupetik gitar secepatnya
kutiup harmonikaku kala nafas terasa lega
Mata pun rapat kupejamkan
terasa hanya sendirian
Bersemangat bicara menumpahkan seluruh
kegalauan yang menggumpal di dada

du du du du du du du du du inilah nyanyianku
du du du du du du du du du du du du yang sejujurnya
du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du



Apakah Mungkin
oleh: Ebiet G Ade

Apakah mungkin engkau merasakan
rindu seperti yang aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktu pun seperti berhenti berdetak

Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kautangkap? Kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis,
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa

Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit?
Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak
Ingin kutelusuri sampai di cakrawala

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...